Tuesday, January 5, 2010

Peran Guru dalam Pembelajaran (Tolok Ukur Sukses tidaknya Menjadi seorangPendidik)

Guru memegang peranan penting dalam kegiatan proses pembelajaran bukan hanya sebagai penyampai materi semata. Guru sebagai pendidik harus berperan sebagai :
• Komunikator
Susanto (1973): komunikasi berarti memberitahukan (dan menyebarkan) untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (commoness). Hal ini agar terjadi pembelajaran yang aktif. Guru harus pandai untuk berkomunikasi dengan anak didiknya, sehingga terjadi interaksi antara anak didik dengan gurunya.
• Fasilitator
Guru mampu memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan anak didiknya, memberikan petunjuk kepada anak didik agar ia mampu menyelesaikan kompetensi yang diberikan.
• Motivator
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu hal baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Memotivasi terlebih dahulu siswa adalah suatu keharusan seorang guru sebelum memulai pembelajaran atau diawal siswa belajar di sekolah tersebut. Jika siswa tersebut sudah termotivasi maka tugas pertama seorang guru telah berhasil dalam membentuk suasana belajar yang kondusif dan siswa dengan sendirinya akan aktif dikarenakan dorongan motivasi yang sudah diberikan.
Adapun strategi seorang guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa aktif adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik (siswa)
Ini adalah hal pertama yang sering dilewatkan oleh seorang pendidik dalam memulai pembelajaran di kelas, sehingga banyak siswa tidak tahu akan tujuan yang akan ia dapat dengan mempelajari apa yang akan diterangkan oleh guru tersebut. Makin jelas tujuannya maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Memberikan hadiah (reward). Ibarat memancing, hadiah adalah umpan yang baik. Selain mengapresiasikan siswa yang telah berusaha sehingga ia berprestasi tetapi juga menjadi umpan untuk siswa yang belum berusaha secara maksimal. Berikan ia motivasi bahwa kemampuan ia tidak kalah dengan siswa yang mendapatkan hadiah saat ini.
3. Menciptakan ruang belajar yang beraroma kompetisi atau persaingan
Tugas guru dalam hal ini cukup berat karena harus menciptakan aroma kompetisi sehat dalam kelas. Usaha ini guna meningkatkan prestasi dan memperbaiki hasil prestasi belajar yang sebelumnya telah dicapai.
4. Jangan sungkan untuk memberikan pujian “ Jangan memuji mereka secara di luar batas agar jangan sampai terjatuh dalam kesombongan yang keliru”(Umar ibn Khaththab). Berikan pujian yang bersifat membangun dan juga jangan berlebihan Karena bisa membuat siswa merasa hasil kerja kerasnya telah terbayar dan ia tak perlu berusaha sekuat tenaga lagi untuk mengejar prestasi. Inilah yang pernah penulis alami sendiri selama belajar di sekolah dasar maupun di sekolah menengah.
5. Hukuman “ Orang yang paling bijaksana adalah ia yang dapat memperhitungkan tindakan-tindakannya ” (Umar ibn Khaththab). Itulah kata-kata yang pantas dialamatkan kepada semua tenaga pendidik maupun orang tua di rumah. Berikan hukuman yang pantas tetapi jangan berlebihan dan mempunyai efek yang dapat ia terima dengan akal sehatnya akan kesalahan yang ia perbuat.
6. Memberikan perhatian maksimal ke siswa Tidak terkecuali kepada siswa yang paling nakal yang tidak disukai oleh seorang guru sekalipun. Jangan terlalu berlebihan memberikan perhatian kepada siswa yang berprestasi.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Biasakan pada saat siswa belajar atau di berikan tugas dan sedang di awasi oleh guru, maka guru tersebut janganlah sekali-kali membuat perhatian atau konsentrasi siswa menjadi terganggu. Misalkan guru tersebut asik bermain game di hp-nya atau sms-an sedangkan siswanya sedang pusing mengerjakan tugas yang diberikan, atau guru tersebut setiap masuk jam mata pelajarannya hanya memberikan soal-soal tanpa didahului pembahasan ataupun penyelesaian yang baik.
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
Cobalah pertama untuk membantu anak didik malalui pendekatan secara langsung (individu), mungkin siswa tersebut lebih suka kesendirian dalam belajar. Dengan berkelompok siswa akan lebih paham atau lebih mengerti tentang apa yang diterangkan oleh guru sewaktu disekolah, belajar kelompok lebih baik ketimbang belajar individu karena pada dasarnya manusia adalah makhluk social.
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan bisa langsung turun kelapangan tempat pembelajaran tidak harus belajar di kelas terus yang bisa membuat siswa jenuh serta tidak aktif dan kreatif. Misalkan sehabis memberikan teori, siswa diberikan praktik langsung untuk mengaplikasikan ilmu yang ia dapat. Mungkin dengan study tur bisa membangkitkan semangat siswa yang mulai kendur. Banyak varian dalam pembelajaran, terserah pada guru yang mau menggunakan metode varian atau masih tetap setia dengan belajar teori selalu dan selamanya yang nyata-nyata banyak siswa cepat jenuh.
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Gunakan media yang selalu berkaitan dengan pelajaran yang sedang dipelajari.
• Administrator
Guru mampu mengurusi dan bertindak sebagai pengatur di kelasnya. Guru memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan tegas (seperti pemberian hukuman), maupun reward kepada anak didiknya. Hal ini dipengaruhi oleh kewibawaan yang dimiliki guru tersebut selaku admin. Kewibawaan adalah sesuatu pancaran bathin yang dapat dapat menimbulkan pada pihak lain sikap untuk mengakui, menerima dan menuruti dengan penuh pengertian atas kekuasaan tersebut. Kewibawaan timbul akibat tiga hal :
o Karena perbedaan umur dan pengalaman hidup
o Karena penguasaan terhadap ilmu pengetahuan tertentu
o Karena adanya pelimpahan wewenang kepada orang yang dianggap memiliki wibawa
• Konselor
Konseling adalah bantuan agar individu, terutama anak didik dapat memahami keadaan dirinya dan mampu menyelesaikan masalah yang telah timbul terhadap dirinya, baik dalam hal akademik ataupun dalam menjalin hubungan social dengan lingkungan sekitarnya. Dalam sebuah lembaga pendidikan, biasanya ada seorang atau dua orang yang bertindak sebagai guru Bimbingan dan Konseling yang memberikan bantuan kepada anak didik yang mengalami permasalahan dalam menempuh proses pendidikan.




Daftar Pustaka
• Http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html
• http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b11.html

Diktat mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com